Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

IRASIONALITAS KEBIJAKAN EKONOMI PUBLIK Sebuah Evaluasi-Kritis Terhadap Kebijakan Ekonomi Publik PEMDA Manggarai Yang Memberi Ijin Eksplorasi Tambang

Oleh: Emilianus Yakob Sese Tolo I. Pendahuluan Kebijakan politik demokrasi sebagai bentuk konkret dari pelaksanaan pemerintahan sudah seharusnya merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat. Kebutuhan masyarakat menjadi kriteria utama yang menentukan bobot demokratis sebuah kebijakan publik. Namun, dalam kenyataan faktual sering ditemukan bahwa kebijakan publik dalam sebuah negara demokrasi justru tidak menjawabi kebutuhan masyarakat. Kebijakan itu lebih merupakan jawaban untuk kepentingan dan kebutuhan baik individual maupun kelompok para public makers dan kroni-kroninya. Di Indonesia kenyataan bahwa pemerintah membuat kebijakan yang tidak responsif terhadap kebutuhan fundamental mayarakat sudah sering terjadi. Ini adalah sebuah ironi besar sebab Indonesia adalah negara demokrasi yang besar yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi justru bertindak bertentangan dengan nilai dan semangat demokrasi itu sendiri. Dalam kaitan dengan pengambilan kebijakan ekonomi, sering ter

MALAM ITU

OLEH Emilianus Yakob Sese Tolo Cerpen ini pernah diterbitkan Pos Kupang, edisi 2 Agustus 2009 Malam itu, kira pukul 11.00, aku terjaga dari tidurku. Aku pun segera bangun dari tempat tidurku, dan berjalan menghampiri kursi tua yang terletak di sudut kiri kamar itu. Aku duduk dan tiba-tiba tanganku bergerak menuju sebuah kotak kecil, di sudut meja kecil, berbentuk segi empat yang di dalamnya terdapat ballpoin. Aku memilih snowman VI. Aku segera mengambil diariku yang tersimpan di antara buku-buku bacaan yang cukup usang. Malam itu sunyi sekali. Sekali-kali terdengar olehku lolongan anjing dari kejauhan, dan suara binatang malam yang berlomba-lomba menunjukkan suaranya untuk memuji Sang Pencipta. Kadang-kadang bulu kudukku berdiri karena aku takut jangan-jangan ada orang jahat yang mendatangi kamarku. Aku teringat cerita kakakku bahwa dulu, 3 tahun yang lalu, di tempat kost yang sekarang aku tinggal, ada seorang mahasiswa yang terbunuh oleh sekelompok orang yang tak dikenal. Meski

The Policy of long-term REDD Implementation as an Alternative Solution on Deforestation and Forest Degradation in Indonesia

This article was made as an assignment of public policy analysis lecture at Master Public Administration faculty of University of Gadja Mada-Jogyakarta-Indonesia. By Emilianus Yakob Sese Tolo I. Introduction Between 8 million and 16 million hectares of tropical forest was destroyed yearly in the 1980s and 1990s, sending from 0.8 billion to 2.4 billion tons of carbon into the atmosphere. Deforestation causes about 20% of global warming, about as much as the United States, the world’s leading emitter. There are many drivers of deforestation, and they vary a great deal by region. Major causes of deforestation include cattle pasture, industrial agriculture (soy, oil palm), and logging of tropical timbers for export, largely in South America, South East Asia and Central Africa. Global greenhouse gas emissions from developed and developing country fossil fuels and tropical deforestation must start to come down in the next decade if warming is to remain below 2°C by 2050. Global warming will

National and Recreational Parks on Flores: Management, Conservation and the Local Communities.

This is The Thesis of Norwegian Students Who were Helped By Me Doing Research In Flores On Tourism Management. By: Marte Franck Johnsen Helene Nilsen Bachelor Thesis Development Studies Programme University of Agder Kristiansand, Norway May 2009-05-27 Supervisor: Stein Kristiansen Acknowledgements We would like to thank everyone who contributed to making our fieldwork such a great experience. First of all Gadjah Mada University and the MAP department, a special thanks to Dr. Agus Pramusinto who organized our lectures at UGM. We would also like to thank all of the lecturers for providing us with information about Indonesia and natural resource management. Further we would thank Pater Philipus and the other priests at the Seminary in Maumere. A special thanks goes to our interpreters Emil and Rofinus, and all the respondents who contributed to this study. Finally we give thanks to our supervisor Stein Kristiansen for his outstanding guidance throughout the entire fieldwork. Table of